Hutang Produktif dan Konsumtif, Pahami Perbedaan Keduanya!

18 February 2022

Apakah yang dimaksud dengan utang produktif dan konsumtif? Baca terus untuk memahami perbedaan di antara keduanya!

Seiring dengan bertambahnya kebutuhan dan keinginan setiap orang, tanpa disadari semua tak harus dipenuhi. 

Akan tetapi, masih banyak orang yang tidak memahami hal ini dengan baik.

Oleh sebab itu, banyak orang terjebak dari berbagai pinjaman dan merasa kesulitan untuk membayarnya.

Mengenal Apa Itu Hutang Produktif dan Konsumtif

Utang produktif merupakan salah utang yang digunakan untuk membeli barang atau aset dimana nilainya bisa naik dan menambah penghasilan. 

Bahkan, dengan kata lain utang bisa menciptakan nilai tambah di masa yang akan datang. 

Contohnya saja, utang untuk pendidikan, utang modal usaha, utang untuk kredit kepemilikan rumah (KPR).

Namun, Anda harus tetap selalu berhati-hati, karena utang produktif yang terlalu banyak dapat memberatkan cashflow.

Hal inilah yang bisa berujung pada menipisnya tabungan, bahkan akan menimbulkan utang konsumtif.

Jadi Anda harus memastikan rasio utang sehat, ketahui juga berapa bunga yang akan dibayar, dan buatlah rencana pelunasan utang.

Kemudian, utang konsumtif merupakan utang yang digunakan untuk membeli barang dengan tujuannya dikonsumsi, di mana suatu saat nilainya akan turun. 

Contohnya saja untuk membeli gadget mahal, hutang untuk memberi barang mewah, bahkan cicilan kartu kredit. 

Jenis utang tersebut akan lebih cepat habis karena digunakan untuk tujuan konsumtif, bahkan, pada akhirnya hanya akan menghabiskan tabungan saja. 

Untuk itu, Anda harus berhati-hati agar tak terjebak dari utang konsumtif. Hal ini juga bisa dilakukan dengan cara mengendalikan diri untuk tak berperilaku impulsif.

Dengan begini Anda bisa mengontrol jumlah utang yang dimiliki. Apabila Anda ingin membeli sesuatu yang bersifat konsumtif, maka menabunglah terlebih dahulu. 

Anda juga dapat membuat anggaran dari pemasukan bulanan, sehingga dapat mengalokasikan dana untuk semua pos pengeluaran. 

Jadi Anda tidak perlu lagi berhutang hanya untuk membayar kebutuhan yang sifatnya konsumtif.

Merubah Hutang Konsumtif Menjadi Produktif

Jika pinjaman produktif memiliki berbagai nilai positif, lantas bagaimanakah mengubah pinjaman konsumtif menjadi pinjaman produktif?

Secara umum, hal ini bisa langsung dilakukan, karena tidak selamanya pinjaman yang ditanggung bernilai negatif. 

Kuncinya harus ada pengelolaan pinjaman atau pemakaian aset untuk meningkatkan produktivitas penanggung.

Sedangkan, dalam pengelolaan pinjaman atau pemakaian aset yang buruk bisa merubah utang. 

Umumnya, kesalahan-kesalahan tersebut dapat menyebabkan berbagai macam permasalahan keuangan, baik itu di masa sekarang atau masa depan. 

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Hutang

Sebelum Anda berniat untuk meminjam uang, alangkah lebih baiknya pikirkan secara matang-matang.

Di bawah ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum utang produktif dan konsumtif.

Alasan Membutuhkan Uang Tersebut

Alasan kenapa Anda mengambil pinjaman menjadi  pertimbangan pertama yang harus diketahui. 

Hal ini harus Anda jawab dan pertimbangkan secara matang, agar hutang tak menimbulkan penyesalan di akhir.

Hal ini juga penting sekali karena bisa menjadi keputusan finansial yang akan membantu atau malah memperburuk kondisi keuangan.

Kemampuan bayar utang

Berikutnya, jika Anda sudah menentukan dan mengetahui alasan kenapa mengambil pinjaman. Selanjutnya, harus memikirkan berapa banyak dana yang akan dibayarkan atas utang tersebut.

Jangan pernah mengambil sebuah pinjaman yang Anda sendiri tidak bisa membayarnya cicilannya. 

Untuk mengambil pinjaman, sebaiknya Anda tidak berhutang ≥ 30% dari penghasilan bulanan.

Bunga pinjaman yang ditawarkan

Selanjutnya, besarnya bunga utang produktif dan konsumtif akan menjadi pertimbangan lain yang harus Anda lakukan sebelum mengambil pinjaman. 

Apabila Anda mengambil pinjaman kredit melalui perbankan maupun lembaga keuangan, maka pembayaran bunga harus menjadi pertimbangan. 

Biasanya bunga untuk kredit rumah jauh lebih rendah dibandingkan pinjaman pribadi yang  diambil tanpa adanya agunan apapun. 

Hal ini bisa saja terjadi karena saat mengambil kredit rumah, Anda menjamin rumah itu sendiri. 

Jadi, apabila terjadi kredit macet mau tak mau Anda harus bersedia melepaskan rumah tersebut. Hal ini tentunya akan menjadi masalah yang berat. 

Namun, hal tersebut tidak akan terjadi apabila pinjaman pribadi yang tidak memiliki syarat agunan dalam pengajuan kreditnya. 

Pada intinya, saat Anda mengambil program pinjaman, maka harus cermat memperhatikan semua kewajiban bayar, dan benefit kredit yang diperoleh.

Pertimbangkan beberapa alternatif tempat meminjam

Terakhir, pada zaman yang serba digital saat ini ada banyak sekali platform yang sudah menyediakan solusi untuk memperoleh pinjaman. 

Apabila Anda memerlukan pinjaman dengan proses yang mudah dan cepat. Saat ini sudah ada platform peer to peer lending maupun pinjaman online dengan bunga bervariasi. 

Selain itu, Anda juga dapat mengajukan pinjaman untuk modal usaha melalui bank maupun kerabat atau orang terdekat. 

Masing-masing pastinya sudah memiliki kelebihan dan kekurangannya. Alangkah baiknya Anda sesuaikan kembali dengan kebutuhan dan tujuan berhutang. 

Cara Menghindari Hutang Konsumtif

Orang yang utang produktif biasanya mempunyai pendapatan tambahan untuk membayar cicilan yang masih tersisa. 

Sedangkan, orang yang memiliki utang konsumtif cenderung lebih terjerat dalam timbunan utang.  

Oleh karena itu, pikirkan terlebih dahulu kira-kira apa manfaat yang didapatkan dari hutang tersebut. 

Satu hal yang tak boleh dilewatkan adalah dengan melihat barang yang ada dalam anggaran bulanan. 

Perlu diingat bahwa apabila Anda tidak bisa melunasi hutang yang konsumtif, maka akan terjerat dan dikejar-kejar dengan tagihan yang melambung. 

Jadi harap pastikan sebelum membeli sesuatu, bisa memperhitungkan dengan matang.  

Dibandingkan  harus membuang uang untuk berfoya-foya, alangkah lebih baiknya jika Anda menabung. 

Mengajukan Kredit atau Pinjaman untuk Tujuan Produktif Bersama Bank Lescadana

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tidak ada salahnya seseorang berutang asalkan tujuannya adalah untuk hal-hal yang produktif seperti untuk menambah aset atau mengembangkan usaha. 

Untuk itu, Bank Lescadana menawarkan Kredit Back to Back atau Kredit Tanpa Ribet yang ditujukan kepada nasabah perorangan atau yang memiliki usaha kecil sampai menengah (UKM) yang ingin mendapatkan pinjaman tunai dengan hanya menjaminkan tabungan/deposito. 

Anda cukup melampirkan beberapa dokumen persyaratan yang diminta untuk proses pengajuan tersebut. 

Untuk informasi selengkapnya, silahkan hubungi langsung tim kami

Itu saja rangkaian informasi seputar utang, mulai dari kapan kita perlu berhutang, jenis utang berdasarkan tujuan pemakaiannya, serta hal yang perlu diperhatikan sebelum berutang. 

Intinya, jika  Anda ingin berhutang sewajarnya saja atau memilih hutang produktif. Agar menjaga keuangan tetap sehat walau ada cicilan yang harus dibayarkan. 

Demikianlah informasi yang dapat disampaikan terkait utang produktif dan konsumtif. Semoga apa yang sudah disampaikan bisa menambah ilmu pengetahuan terkait hutang-piutang.

Close

Lescadana

Customer Services