Pinjaman multiguna, atau sering disebut pinjaman serbaguna, adalah solusi finansial populer karena dana dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti renovasi rumah, biaya pendidikan, atau modal usaha. Namun, untuk mendapatkannya pinjaman ini, Anda perlu menyiapkan agunan pinjaman multiguna.
Agunan adalah aset yang dijaminkan kepada pemberi pinjaman sebagai garansi. Jika Anda gagal melunasi pinjaman, aset tersebut berhak disita atau dijual untuk menutupi sisa utang. Oleh karena itu, memilih agunan yang tepat sangat penting.
Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai jenis aset yang bisa Anda gunakan, syarat-syaratnya, serta tips untuk memaksimalkan nilainya.
Daftar Isi
Apa Itu Agunan Pinjaman Multiguna?
Secara sederhana, agunan pinjaman multiguna adalah barang berharga yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dijadikan jaminan. Fungsinya sebagai proteksi risiko bagi bank. Dengan adanya agunan, bank merasa lebih aman dalam menyalurkan dana karena mereka memiliki “pegangan” jika debitur gagal bayar.
Nilai agunan akan menentukan jumlah pinjaman yang Anda dapatkan. Jumlah pinjaman yang disetujui biasanya adalah persentase dari nilai jaminan aset, yang dikenal sebagai Loan to Value (LTV). Kebijakan LTV setiap bank berbeda, umumnya berkisar 70% hingga 90% dari nilai agunan.
Misalnya, jika Anda menjaminkan rumah senilai Rp 500 juta dan bank menerapkan LTV 80%, pinjaman maksimal yang bisa Anda peroleh adalah Rp 400 juta.
Jenis-Jenis Agunan Pinjaman Multiguna yang Paling Umum
1. Sertifikat Hak Milik (SHM) dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
Ini adalah agunan yang paling sering digunakan, terutama untuk pinjaman besar. Sertifikat rumah (SHM/SHGB) dianggap jaminan paling kuat karena nilainya stabil dan cenderung meningkat.
Mengapa sertifikat rumah sangat diminati?
- Nilai Tinggi: Properti seperti rumah atau tanah memiliki nilai pasar tinggi, memungkinkan Anda mendapatkan plafon pinjaman besar.
- Stabilitas: Nilai properti cenderung stabil dan meningkat seiring waktu, memberikan jaminan yang solid bagi bank.
- Kejelasan Hukum: Sertifikat yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) memiliki legalitas kuat dan mudah diverifikasi.
Syarat Sertifikat Rumah sebagai Agunan:
- Atas Nama Sendiri: Harus atas nama peminjam atau pasangan. Jika bukan, perlu surat kuasa dari pemilik asli.
- Lokasi Strategis: Bank menyukai properti di lokasi strategis dan mudah diakses.
- Bebas Sengketa: Sertifikat harus bersih dari masalah hukum. Bank akan melakukan pengecekan legalitas melalui notaris.
2. BPKB Kendaraan (Mobil atau Motor)
Selain sertifikat rumah, BPKB kendaraan bermotor juga menjadi agunan yang populer, terutama untuk pinjaman dengan nominal kecil. BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) adalah dokumen legal yang membuktikan kepemilikan.
Mengapa BPKB kendaraan menjadi pilihan?
- Pencairan Cepat: Proses verifikasi dan pencairan pinjaman dengan agunan BPKB biasanya lebih cepat daripada sertifikat rumah.
- Fleksibel: Cocok untuk dana darurat atau modal usaha kecil.
- Syarat Lebih Sederhana: Persyaratan dokumen yang dibutuhkan cenderung lebih sedikit.
Syarat BPKB Kendaraan sebagai Agunan:
- Tahun Pembuatan: Bank mensyaratkan kendaraan yang tidak terlalu tua (misalnya, mobil minimal 10 tahun dan motor 5 tahun terakhir).
- Atas Nama Sendiri: BPKB harus atas nama peminjam. Jika masih atas nama orang lain, perlu dilengkapi bukti jual beli.
- Kondisi Fisik: Kondisi fisik kendaraan akan memengaruhi taksiran nilainya.
3. Deposito Berjangka
Deposito adalah produk perbankan yang memberikan keuntungan berupa bunga. Anda juga bisa menjadikannya sebagai agunan pinjaman multiguna. Ini adalah pilihan unik karena Anda hanya “mengunci” dana yang sudah ada di bank.
Keunggulan deposito sebagai agunan:
- Risiko Rendah: Agunan ini memiliki resiko paling rendah bagi bank.
- Proses Mudah: Proses persetujuan sangat cepat karena bank tidak perlu melakukan taksiran aset eksternal.
- Bunga Tetap Berjalan: Anda tetap bisa mendapatkan bunga dari deposito yang dijaminkan.
4. Emas Batangan atau Perhiasan
Emas dikenal sebagai aset yang likuid dan nilainya stabil. Banyak lembaga keuangan menerima emas batangan atau perhiasan sebagai agunan.
Mengapa emas bisa jadi agunan?
- Nilai Stabil: Harga emas cenderung stabil bahkan meningkat.
- Mudah Ditaksir: Penilaian emas relatif mudah dan cepat karena harganya memiliki standar pasar.
Pastikan emas Anda memiliki sertifikat keaslian dan disimpan dengan aman oleh bank.
5. Saham dan Obligasi
Jika Anda memiliki portofolio investasi, saham atau obligasi bisa dijadikan agunan. Namun, tidak semua bank menerimanya, dan biasanya ada syarat-syarat khusus.
Syarat saham/obligasi sebagai agunan:
- Likuiditas Tinggi: Bank memprioritaskan saham dari perusahaan besar dengan likuiditas tinggi.
- Portofolio Diversifikasi: Bank mungkin meminta portofolio yang terdiversifikasi untuk mengurangi risiko fluktuasi harga.
Karena nilai saham dan obligasi fluktuatif, nilai pinjaman yang diberikan biasanya lebih konservatif.
Menghitung Nilai Agunan dan Tips untuk Meningkatkannya
Jumlah pinjaman yang Anda dapatkan sangat bergantung pada nilai jaminan. Bank akan melakukan taksiran terhadap aset Anda. Faktor-faktor yang memengaruhi taksiran tersebut:
- Kondisi Aset: Untuk kendaraan, kondisi mesin dan bodi sangat memengaruhi. Untuk properti, kondisi bangunan, lokasi, dan fasilitas di sekitarnya menjadi pertimbangan utama.
- Harga Pasar: Taksiran bank mengacu pada harga pasar terkini dari aset sejenis.
- Legalitas: Dokumen kepemilikan yang sah dan bersih dari masalah hukum akan meningkatkan nilai agunan.
Tips Meningkatkan Nilai Agunan:
- Jaga Kondisi Aset: Rawat kendaraan Anda secara rutin atau lakukan renovasi kecil pada properti untuk menjaga nilainya.
- Lengkapi Dokumen: Pastikan semua dokumen, seperti BPKB, STNK, SHM, atau SHGB, dalam kondisi lengkap dan valid.
- Pilih Bank yang Tepat: Setiap bank memiliki kebijakan LTV yang berbeda. Lakukan perbandingan untuk menemukan bank dengan persentase LTV terbaik.
Proses Pengajuan Pinjaman Multiguna dengan Agunan
Proses pengajuan pinjaman multiguna umumnya terdiri dari beberapa tahapan:
- Pengajuan Aplikasi: Anda mengisi formulir pengajuan dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
- Verifikasi Dokumen: Bank akan memverifikasi data dan dokumen yang Anda serahkan.
- Survei dan Taksiran Agunan: Petugas bank akan melakukan survei langsung untuk menilai aset yang dijaminkan.
- Analisis Kelayakan: Bank akan menganalisis kelayakan kredit Anda, termasuk riwayat kredit di SLIK OJK.
- Persetujuan: Jika semua syarat terpenuhi, bank akan menyetujui pinjaman Anda dan menetapkan jumlah, suku bunga, serta tenornya.
- Pencairan Dana: Setelah menandatangani perjanjian kredit, dana akan dicairkan ke rekening Anda.
Pertimbangan Penting Sebelum Mengajukan Pinjaman
Sebelum Anda memutuskan untuk menjaminkan aset berharga, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Kemampuan Bayar: Hitung dengan cermat kemampuan finansial Anda. Pastikan cicilan pinjaman tidak melebihi 30-40% dari total pendapatan bulanan.
- Risiko Gagal Bayar: Jika terjadi hal-hal di luar dugaan yang menyebabkan Anda tidak bisa membayar cicilan, aset yang dijaminkan berisiko hilang.
- Bunga dan Biaya Lain: Perhatikan biaya provisi, administrasi, dan asuransi yang mungkin dikenakan oleh bank.
Agunan pinjaman multiguna adalah kunci untuk mendapatkan pinjaman yang Anda butuhkan. Dengan memahami jenis-jenisnya, syarat, dan cara memaksimalkan nilainya, Anda bisa mempersiapkan diri dengan baik.
Jika Anda berencana mengajukan pinjaman, periksa kelengkapan dokumen aset Anda dan lakukan riset mendalam. Anda bisa mencari informasi lebih lanjut mengenai pinjaman multiguna melalui sumber terpercaya, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang memiliki artikel informatif mengenai Pinjaman Beragunan.
Contributor: Zahra Mutiara Endah



